TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Gelontoran material vulkanik yang menurunkan batu-batu raksasa dalam beberapa pekan terakhir, ternyata akibat kecepatan arus banjir lahir dingin yang mencapai 3-5 meter perdetik. Karena kecepatan arus inilah, maka batu-batu raksasa terbawa banjir lahar dingin.
“Bayangkan, kalau satu jam itu 3.600 detik dikalikan 3 meter saja, maka dalam satu jam material itu sudah menempuh jarak 10.800 meter atau 10,8 kilometer,” kata pakar geologi UGM Profesor Dr. Dwikorita Karnawati kepada Tempo, Kamis, (6/1). Ditambahkan Dwikorita, kecepatan arus ini didukung dengan larutan hitam yang dihasilkan dari abu Merapi yang mengendap menjadi pasir halus. Ketika bercampur air hujan, maka abu ini menghasilkan larutan pekat.
Larutan pekat inilah yang menggerus batuan di lembah-lembah dan tebing lalu terjun bebas ke sungai-sungai membawa batu-batuan raksasa. Batu-batuan besar bisa terangkut bahkan sampai ke jalan raya, karena larutan pekat itu menghasilkan kecepatan arus yang sangat tinggi.
Ihwal melompatnya bebatuan hingga ke jalan-jalan raya, Dwikorita menjelaskan karena kecepatan arus yang tinggi maka saat melewati tikungan sungai, bebatuan melompat keluar dari alur sungai. Karena itulah, kata Dwikorita, batu-batu di desa Jumoyo sampai menutup ruas jalan Magelang-Yogyakarta. “Itu karena ada tikungan sungai dimana arus sungai melompat dan bablas dari alur sungai,” katanya.
BERNADA RURIT
Sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/jogja/2011/01/06/brk,20110106-304320,id.html
Kecepatan Arus Banjir Lahar Dingin 3 Meter Per Detik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar