Tinggi Muka Air atau TMA merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan kondisi terjadinya banjir lahar hujan. Selama ini pemantau TMA dilakukan secara visual dengan menempatkan personil di titik-titik pemantau sepanjang bantaran sungai. Dari hasil pemantauan tersebut, informasi disampaikan kepada masyarakat di sepanjang bantaran sungai. Namun demikian, langkah tersebut dapat dikatakan membutuhkan sumberdaya yang tidak sedikit, karena membutuhkan tim pemantau yang stand by selama 24 jam. Oleh karena itu, penggunaan alat sebagai alternatif dalam pemantauan sungai merupakan sebuah kebutuhan mendesak.
Menjawab kebutuhan tersebut, Laboratorium Hidraulika Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM telah memasang beberapa alat pemantau banjir lahar dingin di lapangan yang dapat dipantau online lewat website. Salah satunya adalah alat pemantau elevasi muka air Kali Boyong secara real time yang berada di Rejodani. Hasil dari pemantauan tersebut ditampilkan dalam bentuk tabel, seperti contoh berikut:
TMA di Rejodani |
Kondisi TMA terakhir dapat dilihat di pojok kanan- di atas Tabel Real Time Feed" yang bertuliskan (contoh) : "Latest data at 24/01/2011 05:26:13 water level:268" yang artinya adalah pada tanggal 24 Januari 2011, jam 05:26 :13 waktu setempat, TMA di Rejodani adalah 268 milimeter atau 26,8 centimeter. Sedangkan untuk mengetahui kondisi sebelumnya, Anda tinggal mengarahkan crusor anda pada tabel di atas, maka akan muncul waktu dan angka di pojok kanan atas tabel. Misalnya, angka yang muncul adalah "5:03 - 286", cara mengartikannya sama dengan cara di atas.
Nah, warga di sepanjang bantaran Kali Code tinggal melakukan pencatatan TMA di Rejodani dan juga di lokasinya masing-masing, sehingga akan didapatkan perbandingan data dan bahkan waktu tempuh material (air, pasir, dll) dari Rejodani hingga lokasinya masing-masing.
Atas diadakannya peralatan ini, acungan jempol untuk rekan-rekan di Laboratorium Hidraulika Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM !!
Nah, warga di sepanjang bantaran Kali Code tinggal melakukan pencatatan TMA di Rejodani dan juga di lokasinya masing-masing, sehingga akan didapatkan perbandingan data dan bahkan waktu tempuh material (air, pasir, dll) dari Rejodani hingga lokasinya masing-masing.
Atas diadakannya peralatan ini, acungan jempol untuk rekan-rekan di Laboratorium Hidraulika Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM !!
Web Site nya sudah tidak bisa di akses mohon bantuanya
BalasHapus